Macam-macam Gangguan Haid
Wanita
yang telah mencapai usia baligh, secara normal akan mendapatkan haid
tiap bulannya. Akan tetapi kondisinya belum tentu sama antara wanita
satu dengan yang lainnya. Beberapa dari mereka mengalami kondisi yang
normal, namun sebagian yang lain memiliki masalah-masalah seputar darah
haid yang cukup mengganggu aktivitasnya. Ada baiknya para pembaca
(khususnya wanita) mengetahui apa saja masalah-masalah dan
gangguan-gangguan seputar darah haid. Sehingga kita bisa memiiliki
pengetahuan tentangnya dan berharap bisa mencari solusinya.
KlasifikasiGangguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam:1. Kelainan siklus : Amenorea, Oligomenorea, Polimenorea2. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid: Hipermenorea atau menoragia dan Hipomenorea3. Perdarahan di luar haid : Metroragia
1. Amenorea
Definisi
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya
haid pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum
pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Amenorea
sendiri terbagi dua, yaitu:
a. Amenorea primer, yaitu keadaan tidak terjadinya haid pada wanita
usia 16 tahun.
b. Amenorea sekunder, yaitu tidak terjadinya haid selama 3 siklus (pada
kasus oligomenorea/jumlah darah haid sedikit), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus haid biasa.
Penyebab
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
- Pubertas terlambat
- Kegagalan dari fungsi indung telur
- Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
- Gangguan pada susunan saraf pusat
- Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal
Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah
kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode
kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa disingkirkan, maka penyebab
lainnya adalah:
- Obat-obatan
- Stres dan depresi
- Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas
- Gangguan hipotalamus dan hipofisis
- Gangguan indung telur
- Penyakit kronik
Tanda dan Gejala
Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya
haid pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual
sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau
kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan haid padahal sebelumnya
sudah pernah mendapatkan haid. Gejala lainnya tergantung dari apa yang
menyebabkan terjadinya amenorea.
2. Oligomenorea
Definisi
Oligomenorea merupakan suatu keadaan
dimana siklus haid memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah
perdarahan tetap sama. Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami
haid yang lebih jarang daripada biasanya. Namun, jika berhentinya
siklus haid berlangsung lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut
dikenal sebagai amenorea sekunder.
Penyebab
Oligomenorea biasanya terjadi akibat
adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan
lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi
lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama
setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya
menopause. Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan
variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara
hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan
menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan
hormon dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada:
- Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS)
- Stres dan depresi
- Sakit kronik
- Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
- Penurunan berat badan berlebihan
- Olahraga berlebihan, misal atlit
- Adanya tumor yang melepaskan estrogen
- Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah haid
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan
masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan
kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika
oligomenorea berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan
gangguan kesuburan.
3. Polimenorea
Definisi
Ketika seorang wanita mengalami siklus
haid yang lebih sering (siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari),
hal ini dikenal dengan istilah polimenorea. Wanita dengan polimenorea
akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan
pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih
banyak dari biasanya.
Polimenorea harus dapat dibedakan dari metroragia.
Metroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara
dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih
singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit.
Penyebab
Timbulnya haid yang lebih sering ini
tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya.
Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Ketidak seimbangan hormon tersebut dapat
mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur) atau
memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid
normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering. Gangguan
keseimbangan hormon dapat terjadi pada:
- 3-5 tahun pertama setelah haid pertama
- Beberapa tahun menjelang menopause
- Gangguan indung telur
- Stress dan depresi
- Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
- Penurunan berat badan berlebihan
- Obesitas
- Olahraga berlebihan, misal atlit
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll
Pada umumnya, polimenorea bersifat
sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea
harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus
menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan
gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus.
Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa
gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea
mengakibatkan gangguan ovulasi (proses pelepasan sel telur). Wanita
dengan gangguan ovulasi seringkali mengalami kesulitan mendapatkan
keturunan.
4. Menoragia atau Hipermenorea
Definisi
Menoragia atau hipermenorea adalah
perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 80ml/hari)
atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari), kadang disertai dengan
bekuan darah sewaktu haid. Siklus haid yang normal berlangsung antara
21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80
ml/hari.
Gejala
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
- Perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
- Perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
- haid berlangsung lebih dari 7 hari
- Darah haid dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
- Haid yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
Penyebab
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya haid (menoragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
1. Adanya kelainan organik, seperti:
- infeksi saluran reporduksi
- kelainan koagulasi (pembekuan darah), misal : akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
- Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
2. Kelainan hormon endokrin misal akibat
kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus
anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
3. Kelainan anatomi rahim seperti adanya
mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding
rahim dan lain sebagainya.
4. Iatrogenik : misal akibat pemakaian
IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasi
dan obat-obatan antikoagulan.
5. Hipomenorea
Definisi
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Penyebab Hipomenorea
disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari kurang
gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal
6. Metroragia
Definisi
Metroragia adalah perdarahan yang tidak
teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid. Metroragia merupakan
suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada
metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah
yang dikeluarkan lebih sedikit. Metroragia tidak ada hubungannya dengan
haid, namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid
walaupun hanya berupa bercak
Klasifikasi
- Metroragia oleh karena adanya kehamilan, seperti abortus, kehamilan ektopik.
- Metroragia diluar kehamilan
Penyebab
1. Metroragia diluar kehamilan dapat
disebabkan oleh luka yang tidak sembuh, carcinoma corpus uteri,
carcinoma cervicitis, peradangan dari haemorrhagis (seperti kolpitis
haemorrhagia, endometritis haemorrhagia), hormonal.
2. Perdarahan fungsional:
- Perdarahan Anovulatoar, disebabkan oleh psikis, neurogen, hypofiser, ovarial (tumor atau ovarium yang polikistik) dan kelainan gizi, metabolik, penyakit akut maupun kronis.
- Perdarahan Ovulatoar, akibat korpus luteum persisten, kelainan pelepasan endometrium, hipertensi, kelainan darah dan penyakit akut ataupun kronis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar