Timur Tengah Lumpuh
AP Photo/Mahmoud Illean
Warga bermain salju di halaman Masjid Al-Aqsa di Kota Tua
Jerusalem, Kamis (10/1). Badai musim dingin yang disertai hujan deras,
angin kencang, dan salju melanda sejumlah negara di Timur Tengah.
TERKAIT
KAIRO, KOMPAS.com -
Cuaca buruk akibat badai salju, hujan es, dan angin kencang praktis
melumpuhkan kehidupan di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Mesir,
Jordania, Palestina, dan Lebanon.
Langit kota Kairo dan beberapa kota lain di Mesir dalam tiga hari terakhir hingga Kamis (10/1) masih diselimuti mendung. Angin juga bertiup cukup kencang, mengakibatkan sebagian pohon di pinggir jalan bertumbangan. Beberapa jalan utama dilanda banjir akibat hujan terus- menerus.
Pemerintah Mesir melalui media massa telah memperingatkan warga agar waspada mengingat akan datangnya cuaca buruk di seantero negeri. Demikian dilaporkan wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dari Kairo.
Arus lalu lintas di beberapa jalan utama di Kairo lumpuh akibat genangan banjir. Jalan raya menuju bandar udara internasional juga ikut tergenang air sehingga banyak calon penumpang pesawat tidak bisa tiba di bandara tepat waktu. Banyak penumpang tertinggal pesawat.
Petugas pengendali lalu lintas udara di Bandara Internasional Kairo, Ihab Muhyi, mengungkapkan, lalu lintas pesawat keluar- masuk bandara utama itu masih normal meski cuaca buruk. Ia mengatakan, hanya kedatangan penumpang dari kota Kairo menuju bandara yang sering terganggu dalam dua hari terakhir.
Operasi kereta api bawah tanah di Kairo juga sempat terhenti selama satu jam, Rabu lalu, karena sebagian jalur rel metro itu tergenang banjir.
Hujan deras langsung memicu genangan air di mana-mana di Kairo dan kota lain di Mesir yang tidak didukung sistem selokan dan penampungan air yang memadai.
Cuaca buruk juga memaksa otoritas Mesir menutup beberapa pelabuhan dan jalan utama di wilayah Gurun Sinai selatan.
Pemerintah Mesir mengerahkan puluhan kendaraan penyedot air untuk menyedot genangan air di kota-kota besar. Namun, lantaran luasnya wilayah yang tergenang air dan terbatasnya jumlah kendaraan penyedot air itu, operasi penyedotan genangan tak berlangsung cepat.
Kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi di beberapa provinsi akibat cuaca buruk itu.
Sedikitnya terjadi lima kecelakaan lalu lintas di kota Giza, yang menyebabkan 8 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka. Di jalan raya antara Kairo dan Alexandria terjadi tabrakan antara sebuah truk dan bus penumpang yang menyebabkan dua orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Di jalan raya yang menghubungkan dua kota utama di Mesir itu juga terjadi tabrakan antara dua kendaraan taksi, menyebabkan tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
Di luar Mesir, sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas di Lebanon dan Palestina. Seorang pria Lebanon tewas setelah tertidur akibat mabuk di dalam mobilnya dalam kondisi badai salju di Lembah Bekaa. Korban lain di Lebanon adalah seorang bayi yang hanyut diterjang banjir bandang.
Meliburkan sekolah
Sementara itu, Pemerintah Jordania kembali memutuskan meliburkan sekolah dan kantor pemerintah, Kamis, karena jalan- jalan di kota Amman dan kota lain di Jordania diselimuti salju tebal sehingga kendaraan sulit melintasi jalan-jalan itu.
Pemerintah Palestina juga memutuskan meliburkan sekolah dan kantor pemerintahan, karena salju cukup tebal menutup jalan-jalan di kota-kota Palestina di Tepi Barat. Hujan deras yang disertai salju melanda wilayah Tepi Barat selama satu pekan terakhir ini.
Tim penyelamat darurat Palestina terpaksa melakukan patroli di sejumlah distrik di Tepi Barat untuk antisipasi kemungkinan terjadi kecelakaan atau musibah akibat cuaca buruk itu.
Kementerian Pendidikan Suriah mengumumkan penundaan ujian tengah semester karena kondisi cuaca yang membuat ibu kota Damaskus dan kota-kota lain di negeri yang sedang dilanda perang saudara itu berselimutkan salju.
Pemerintah Israel pun menutup sekolah, yang langsung disambut gembira anak-anak sekolah dengan turun ke jalan dan saling melempar bola salju. Di Jerusalem, salju sempat mencapai ketebalan 10 sentimeter, Kamis pagi.
Aliran listrik yang putus akibat cuaca buruk di beberapa bagian Lebanon, Jordania, Israel, dan Palestina makin menambah penderitaan warga, yang tak bisa menyalakan pemanas ruangan.
Dari Banglades dilaporkan, gelombang dingin yang menyerang dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan 80 orang di seluruh negeri.
Hari Kamis, suhu udara mencapai 3 derajat celsius di kota Syedpur, Banglades utara, yang merupakan rekor suhu terendah di Banglades sejak negara itu merdeka. (AFP/DHF)
Langit kota Kairo dan beberapa kota lain di Mesir dalam tiga hari terakhir hingga Kamis (10/1) masih diselimuti mendung. Angin juga bertiup cukup kencang, mengakibatkan sebagian pohon di pinggir jalan bertumbangan. Beberapa jalan utama dilanda banjir akibat hujan terus- menerus.
Pemerintah Mesir melalui media massa telah memperingatkan warga agar waspada mengingat akan datangnya cuaca buruk di seantero negeri. Demikian dilaporkan wartawan Kompas Musthafa Abd Rahman dari Kairo.
Arus lalu lintas di beberapa jalan utama di Kairo lumpuh akibat genangan banjir. Jalan raya menuju bandar udara internasional juga ikut tergenang air sehingga banyak calon penumpang pesawat tidak bisa tiba di bandara tepat waktu. Banyak penumpang tertinggal pesawat.
Petugas pengendali lalu lintas udara di Bandara Internasional Kairo, Ihab Muhyi, mengungkapkan, lalu lintas pesawat keluar- masuk bandara utama itu masih normal meski cuaca buruk. Ia mengatakan, hanya kedatangan penumpang dari kota Kairo menuju bandara yang sering terganggu dalam dua hari terakhir.
Operasi kereta api bawah tanah di Kairo juga sempat terhenti selama satu jam, Rabu lalu, karena sebagian jalur rel metro itu tergenang banjir.
Hujan deras langsung memicu genangan air di mana-mana di Kairo dan kota lain di Mesir yang tidak didukung sistem selokan dan penampungan air yang memadai.
Cuaca buruk juga memaksa otoritas Mesir menutup beberapa pelabuhan dan jalan utama di wilayah Gurun Sinai selatan.
Pemerintah Mesir mengerahkan puluhan kendaraan penyedot air untuk menyedot genangan air di kota-kota besar. Namun, lantaran luasnya wilayah yang tergenang air dan terbatasnya jumlah kendaraan penyedot air itu, operasi penyedotan genangan tak berlangsung cepat.
Kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi di beberapa provinsi akibat cuaca buruk itu.
Sedikitnya terjadi lima kecelakaan lalu lintas di kota Giza, yang menyebabkan 8 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka. Di jalan raya antara Kairo dan Alexandria terjadi tabrakan antara sebuah truk dan bus penumpang yang menyebabkan dua orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Di jalan raya yang menghubungkan dua kota utama di Mesir itu juga terjadi tabrakan antara dua kendaraan taksi, menyebabkan tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
Di luar Mesir, sedikitnya 11 orang dilaporkan tewas di Lebanon dan Palestina. Seorang pria Lebanon tewas setelah tertidur akibat mabuk di dalam mobilnya dalam kondisi badai salju di Lembah Bekaa. Korban lain di Lebanon adalah seorang bayi yang hanyut diterjang banjir bandang.
Meliburkan sekolah
Sementara itu, Pemerintah Jordania kembali memutuskan meliburkan sekolah dan kantor pemerintah, Kamis, karena jalan- jalan di kota Amman dan kota lain di Jordania diselimuti salju tebal sehingga kendaraan sulit melintasi jalan-jalan itu.
Pemerintah Palestina juga memutuskan meliburkan sekolah dan kantor pemerintahan, karena salju cukup tebal menutup jalan-jalan di kota-kota Palestina di Tepi Barat. Hujan deras yang disertai salju melanda wilayah Tepi Barat selama satu pekan terakhir ini.
Tim penyelamat darurat Palestina terpaksa melakukan patroli di sejumlah distrik di Tepi Barat untuk antisipasi kemungkinan terjadi kecelakaan atau musibah akibat cuaca buruk itu.
Kementerian Pendidikan Suriah mengumumkan penundaan ujian tengah semester karena kondisi cuaca yang membuat ibu kota Damaskus dan kota-kota lain di negeri yang sedang dilanda perang saudara itu berselimutkan salju.
Pemerintah Israel pun menutup sekolah, yang langsung disambut gembira anak-anak sekolah dengan turun ke jalan dan saling melempar bola salju. Di Jerusalem, salju sempat mencapai ketebalan 10 sentimeter, Kamis pagi.
Aliran listrik yang putus akibat cuaca buruk di beberapa bagian Lebanon, Jordania, Israel, dan Palestina makin menambah penderitaan warga, yang tak bisa menyalakan pemanas ruangan.
Dari Banglades dilaporkan, gelombang dingin yang menyerang dalam beberapa hari terakhir telah menewaskan 80 orang di seluruh negeri.
Hari Kamis, suhu udara mencapai 3 derajat celsius di kota Syedpur, Banglades utara, yang merupakan rekor suhu terendah di Banglades sejak negara itu merdeka. (AFP/DHF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar